Resume Sejarah Pramuka di Indonesia dan Didunia
Sejarah Pramuka di Dunia
Pada tahun 1908 Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau sering di sebut dengan Lord Baden Powell pernah menulis suatu buku yang berjudul " Scouting For Boys" dimana beliau menulis buku ini dari pengalaman latihan keperamukaan yang sudah di alami sebelumnya.
Buku yang di tulisnya itu sangat cepat menyebar di Inggris dan beberapa negara-negara lain, Pramuka ini awalnya berdiri hanya untuk laki-laki atau sering di dengar dengan sebutan "Boys Scout".
Tahun 1912 Adik perempuan Lord Baden Powell (Agnes) membantu beliau untuk mendirikan suatu organisasi kepramukaan untuk perempuan atau sering di sebut dengan "Girl Guides" dan yang akhirnya di teruskan oleh istrinya.
Tahun 1916 berdirilah suatu kelompok Pramuka usia siaga yang bernama CUB atau anak serigala dengan judul buku The Jungle Book dengan penulis Rudyard Kopling untuk di jadikan suatu pedoman kegiatannya. Dimana buku ini bercerita tentang Mowgli si anak Rimba yang hidup di hutan yang di pelihara induk serigala. Tahun 1918 terbentuklah Rover Scout atau permuka untuk orang dewasa yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 terbitlah suatu buku yang berjudul Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia) buku ini menceritakan tentang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju pantai bahagia.
Tahun 1920 Jambore Dunia pertama si Olympiq Hall, London dan mengundang Pramuka dari 27 Negara, pada saat itu juga Lord Baden Powell di angkat menjadi bapak pandu sedunia (Chief Scout of The World). Tahun 1914 Lord Baden Powell menulis suatu buku untuk menjadi panduan untuk latihan pembina peramuka dan akhirnya dapat terlaksanakan pada tahun 1919. Ada sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, dia memiliki tanah di Chingford dan kemudian disitulah di laksanakan nya latihan untuk pendidikan pembina Pramuka dengan dengan Gilwell Park.
Tahun 1920 terbentuklah Deewan Internasional dengan 9 orang anggota beserta Biro sekretariatnya di London, tahun 1958 Biro kepramukaan sedunia telah di pindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Pada tanggal 1 Mei 1968 tepat hari di pindahkannya Biro kepramukaan sedunia ke Geneva, Swiss.
Semenjak tahun 1920, telah di pegang oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.s. Nilsson (Inggris) Majen D C. Spray (Kanada), pada tahun 1968 di gantikan oleh Dr. Laszio Nagy sebagai sekjennya. Biro kepramukaan sedunia ini memili 5 kantor di kawasan Costa Rica, Mesir, Philippina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan biro kepramukaan sedunia putri ini memiliki sekretariat di Londeng dengan 5 kantor di kawasan Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika, dan Amerika Latin.
Sejarah pramuka di Indonesia
Sejarah awal berdiri dan berkembangnya pramuka di dunia dan di indonesia tidak lepas dari upaya dan ide dari sosok seorang tokoh yang terkenal di gerakan kepanduan, yaitu Lord Baden Powell. Beliau lahir dengan nama Robert Stephenson Smhyth pada tanggal 22 Februari 1857. Semua pergerakan kepanduan ini diprakarsai oleh 21 orang pemuda di sebuah kamp percobaan pada tahun 1907 berupa acara perkemahan di Brownsea Island, Inggris.
Acara tersebut terbukti berhasil dan sukses dibuktikan oleh penggeraknya yaitu Lord Baden Powell, bahwa metode yang digunakannya dapat menarik perhatian dan minat dari para pemuda dan anak-anak serta berhasil menunjukkan bahwa metodenya bermanfaat pada mereka.
Pada awalnya Lord Baden Powell memberikan metode tersebut untuk mengajarkan dan melatih fisik dan kepandaian pemuda dan anak-anak. Namun mereka malah berinisiatif untuk membuat suatu organisasi sejenis kepanduan dan diberi nama boys scout. Begitu juga pada tahun 1912, atas bantuan adik dari Lord Baden Powell yang bernama Agnes mereka mendirikan gerakan kepanduan wanita yang diberi nama Girls Guedes.
Di Indonesia sendiri, gerakan kepanduan dimulai pada tahun 1923 yang didirikan oleh Belanda. Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) yang di depan hari kemudian meleburkan diri menjadi satu yaitu Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.
Organisasi kepanduan di indonesia di mulai dengan adanya cabang“ Nederlandsche Panvinders Organisatie” (NPO) yang berdiri pada tahun 1912, yang kemudian memiliki kwartir besar sendiri sehingga berganti nama menjadi “ Nederlands Indische Padvinders Vereniging” ( NIPV ) pada tahun 1916 tepatnya pada saat pecahnya perang dunia pertama.
Gerakan kepanduan yang diprakarsai oleh bangsa indonesia sendiri adalah “ Javaansche Padvinders Organisatie” yang di prakarsai oleh S.P Mangkunegara VII yang didirikan pada tahun 1916.
Sementara itu pada tahun 1961 lahirlah pramuka. Dimulai dengan perintah dari presiden soekarno saat itu yang mengeluarkan perintah peleburan gerakan kepanduan yang cukup banyak di Indonesia saat itu, termasuk gerakan pandu Hizbul Wathan milik Muhammadiyah. Pada tanggal 20 mei 1961 dikeluarkanlah Kepres no. 238 tahun 1961 yang berbunyi “ badan – badan lain yang sama, yang sama sifatnya atau yang menyerupai perkumpulan gerakan pramuka dilarang adanya”. . Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powell (Lampiran C Ayat 8).
Gerakan Pramuka di tandai dengan peristiwa yang berkaitan satu sama lain sbb:
Pidato presiden/Mandataris MPRS di depan tokoh dan beberapa pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan ini di sejumlah Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di istana negara.
Dengan peristiwa ini disebut sebagai hari tunas gerakan diterbitkan keputusan presiden nomor 238 tahun 1961, tanggal 20 mei 1961 penetapan gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang sudah di tugaskan untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak muda Indonesia. Serta pengesahan anggaran dasar Pramuka sebagai panduan atau pegangan bagi pengurus Pramuka untuk menjalankan tugasnya.
Pada tanggal 20 mei merupakan hari kebangkitan Nasional.
Para wakil organisasi kepanduan di Indonesia memberikan pernyataan ikhlas dalam meleburkan diri kedalam organisasi gerakan Pramuka.
Tanggal 30 Juli 1961 merupakan hari ikrar gerakan pelantikan Mapinas, kwarnas dan kwarnari di istana negara, dan di ikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang di dahului dengan penganugerahan panji-panji gerakan Pramuka, yang terjadi pada 14 Agustus 1961 dimana peristiwa ini di sebut dengan hari lahir Pramuka di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar